Kamis, 11 Juni 2015

contoh paragraf argumentatif, yang berobjekkan Waroeng Steak and Shake



WS (Waroeng Steak and Shake)

Waroeng Steak & Shake atau lebih dikenal dengan nama WS adalah salah satu usaha yang didirikan oleh Jody Brotosuseno dan Siti Haryani pada 4 September 2000 sedangkan untuk resto WS cabang depok margonda ini baru dimulai sejak Desember 2003
Pada awalnya, usaha ini didirikan di teras rumah kontrakan oleh Jody Brotosuseno dan istrinya Siti Hariyani (Aniek) di Jalan Cenderawasih no. 30 Yogyakarta. Usaha ini tidak terlepas dari pengaruh ayah Jody. Sebelum mempunyai usaha sendiri, mereka berdua telah aktif membantu usaha ayah Jody yang memang telah lebih dulu berkecimpung di dunia bisnis restoran steak bernama Obonk Steak. Obonk Steak memang sudah cukup lama berdiri di Yogyakarta dan sasaran konsumen restoran ini adalah kelas menengah ke atas. Dari sinilah, Aniek (nama panggilan Siti Haryani) dan Jody mempunyai ide untuk membuka tempat makan steak yang dapat menyentuh lapisan menengah ke bawah.
Mereka kemudian memilih nama Waroeng sebagai nama tempat yang mereka dirikan bukan restoran atau kafe yang nampak mewah. Hal ini dimaksudkan agar dapat menarik minat mahasiswa. Mereka juga tak segan memasang daftar harga di depan warung agar calon pembeli dapat mengetahui harga menu mereka yang murah. Uniknya, Waroeng Steak & Shake menyediakan nasi untuk dimakan dengan steak (bukan kentang, kacang panjang, wortel, atau jenis makanan lain yang biasa dimakan bersama steak)
Sampai di tahun 2013 ini, Waroeng Steak and Shake sekarang sudah mempunyai 72 cabang outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Bandung, Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bali, Surabaya dan Makassar serta telah memiliki 1000 atau lebih karyawan yang tersebar di berbagai cabang di Indonesia. Yang menarik lagi dari bisnis kuliner ini adalah Waroeng Steak and Shake tidak difranchise-kan alias diwaralabakan.
Keunggulan Waroeng Steak and Shake
Adapun keunggulan resto WS ini dibandingkan resto steak lainnya ialah :
1.     Resto ini merupakan usaha milik perorangan bukan di waralabakan,
2.    Rasa steak dan menu lainnya enak dan lezat
3.    Ukuran daging steak lebih besar dibandingkan resto steak lainnya
4.    Harga terjangkau dan lebih murah di bandingkan resto steak lainnya.
5.    Kualitas makanan sudah memiliki sertifikat halal.
6.    Lokasi resto sangat strategis karena dekat dengan kampus mahasiswa gunadarma dan UI
7.    Tempat gedung milik sendiri.

Nah sekarang kita sampai di menu apa aja yang tersedia di Waroeng Steak & Shake :
Ada tiga jenis menu steak yang ditawarkan disini seperti:
  1. Original steak (daging tidak dilumuri tepung)
  2. Steak tepung (daging dilumuri tepung dan digoreng)
  3. Steak ikan (daging yang dilumuri tepung dan digoreng yang menggunakan saus ikan dalam penyajiannya).
Adapun beberapa jenis menunya antara lain: sirloin, tenderloin, chicken, shrimp, steak waroeng, beef steak, blackpepper, chicken mushroom, chicken pepper, rib eye import, beef burger, chicken burger dan sebagainya.
Sedangkan minuman yang ditawarkan adalah milkshake, jus buah, dan beberapa menu minuman float. Selain itu juga ada french fries, kentang goreng lokal, spaghetti, jamur (mushroom), burger, dan nasi paprika.
Berikut adalah daftar menunya:
No.
Menu Makanan
Harga
Tepung
1.
Sirloin
Rp 14.500
2.
Sirloin Double
Rp 20.000
3.
Tenderloin
Rp 14.500
4.
Tenderloin Double
Rp 20.000
5.
Chicken
Rp 12.000
6.
Chicken Double
Rp 15.000
7.
Shrimp            
Rp 14.500
8.
Steak waroeng
Rp 15.000
Original
9.
Beef Steak
Rp 22.000
10.
Blackpepper
Rp 22.000
11.
Chicken Mushroom
Rp 15.500
12.
Chicken Pepper
Rp 15.500
13.
Rib Eye Import
Rp 31.500
14.
Sirloin Import
Rp 33.000
15.
Beef Burger
Rp 12.000
16.
Chicken Burger
Rp 11.000
Steak Ikan
17.
Steak Kakap
Rp 13.000
18.
Steak Cumi
Rp 13.000
19.
Tuna Mushroom
Rp 15.000
20.
Tuna Pepper
Rp 15.000
Menu Lainnya
21.
Nasi Paprika Ayam
Rp 10.000
22.
Nasi Paprika Sapi
Rp 12.000
23.
Chicken Drumstick
Rp 12.000
24.
Chicken Cordon Bleu
Rp 15.500
Menu Tambahan
25.
French Fries
Rp 7.500
26.
Spaghetti
Rp 8.500
27.
Kentang Lokal
Rp 4.000
28.
Saos Spaghetti
Rp 2.500
29.
Kuah Steak
Rp 2.500
30.
Sayur Middle
Rp 2.500
31.
Sayur Lengkap
Rp 3.500
32.
Nasi Putih
Rp 3.000
33.
Mushroom
Rp 2.500

No.
Menu Minuman
Milkshake
1.
Coklat
3.
Vaniila
4.
Strawberry
Juice
5.
Melon
6.
Apel
7.
Wortel
8.
Tomat
9.
Alpokat
10.
Orange
11.
Belimping-apel
12.
Belimbing-wortel
13.
Apel-wortel
14.
Your own juice
Hot and ice
15.
Lemon tea
16.
Teh manis
17.
Teh tawar
Float
18.
Cappuccino float
19.
Orange float
20.
Avocado float

       Sarana yang tersedia pada restoran WS cabang Depok ini tergolong lengkap untuk suatu tempat makan yang dapat di jangkau oleh semua kalangan termasuk oleh kalangan menengah kebawah. Semua itu hanya demi keamanan dan kenyamanan pengunjung. Diantaranya ialah :
1.     Toilet / wc umum
2.    Mushola
3.    Parkiran
4.    Kipas Angin
5.    Tempat duduk ada yang lesehan dan duduk di kursi
6.    Ruangan bersih dan Rapih 
7.  Fentilasi cukup sejuk dan terbuka 



NOTE:
Penulisan diatas bersifat Argumentatif karena merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri ciri paragraf argumentatif meliputi :
Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar dan sebagainya
Terdapat kesimpulan di akhir paragraf

Minggu, 07 Juni 2015

Masalah Sosial Saat Ini (Kemiskinan)


PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dalam setiap usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya senantiasa tidak terlepas dari benturan-benturan antara lain nilai dan norma sosial dengan keterbatasan kemampuan dan sumber-sumber kebutuhan yang diperebutkan. Jika nilai-nilai atau unsur-unsur kebudayaan pada suatu waktu mengalami perubahan, dimana anggota-anggota masyarakat terasa terganggu atau tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya melalui kebudayaan tadi, maka timbul gejala-gejala sosial yang meresahkan masyarakat yang disebut dengan masalah sosial. Masalah sosial dapat berupa kebutuhan-kebutuhan sosial maupun biologis. Masalah sosial dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan pergaulan dalam masyarakat, sedangkan kebutuhan biologis disebabkan kebutuhan-kebuuhan biologis tersebut sulit atau tidak bisa lagi dipenuhi, seperti kebutuhan makan, minum, dan sebagainya.
Menurut pendapat Harold A. Phelps dalam Abdulsyani(1994:183), ada 4 sumber timbulnya masalah sosial, yaitu:
1.        Yang berasal dari faktor-faktor ekonomis,antara lain termasuk kemiskinan dan pengangguran.
2.       Yang berasal dari faktor-faktor biologis, antara lain meliputi penyakit jasmani dan cacat.
3.   Yang berasal dari faktor-faktor psikologis, seperti sakit saraf, jiwa, lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan bunuh diri.
4.    Yang berasal dari faktor-faktor kebudayaan, seperti masalah-masalah umur tua, tidak punya tempat kediaman, janda perceraian, kejahatan dan kenakalan anak muda, serta perselisihan-perselisihan agama, suku dan ras.

Soekanto (1995) menegaskan bahwa masalah sosial akan terjadi, apabila kenyataan yang dihadapi oleh warga masyarakat berbeda dengan harapannya. Secara lebih lanjut dikatakan bahwa masalah sosial menyangkut persoalan yang terjadi pada proses interaksi sosial.

Di dalam makalah ini, penulis akan membahas lebih lanjut mengenai kemiskinan sebagai salah satu masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Karena sebagaimana kita ketahui, di Indonesia sendiri masalah kemiskinan merupakan masalah yang sampai saat ini menjadi masalah yang berat bagi Indonesia. Terlebih dalam posisi Indonesia sebagai negara berkemabang dengan jumlah penduduk yang sangat majemuk.

B.  Rumusan Masalah

1.    Apakah definisi tentang kemiskinan yang merupakan salah satu dari masalah sosial?
2.    Apa yang menyebabkan terjadinya kemiskinan?
3.    Mangapa kemiskinan termasuk dalam kategori masalah sosial?
4.    Apakah dampak yang ditimbulkan akibat kemiskinan?
5.    Bagaimanakah cara untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia?

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Soekanto (1995:406) berpendapat bahwa kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Kemiskinan dapat terjadi karena berbagai hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Rendahnya tingkat pendidikan
2.      Kurangnya kreativitas individu
3.      Tingkat kelahiran yang tinggi
4.      Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggal
5.      Keturunan

Kemiskinan dapat mengakibatkan berbagai masalah lain, dengan kata lain kemiskinan menimbulkan dampak yang diatranya adalah tingginya tingkat kriminalitas, tingkat SDM atau pendidikan masyarakat miskin yang rendah, dan semakin menurunnya tingkat kesehatan masyarakat miskin.

Masalah kemiskinan adalah masalah kita bersama. Sebagai masalah sosial, kemiskinan harus segera diatasi. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi masalah kemiskinan. Tidak hanya tanggung jawab pemerintah, masalah kemiskinana juga tanggung jawab kita bersama. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama. Pemerintah jangan hanya memberi bantuan berupa uang tunai atau bahan makanan saja. Namun juga memberi pengarahan dan pembekalan atau ketrampilan tertentu untuk masyarakat miskin, agar dapat memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk bekerja tanpa dipungut biaya. Sehingga mampu bekerja dan menghidupi keluarga tanpa menggantungkan hidupnya pada pemerintah. Untuk masyarakat sendiri diharapkan mampu melaksanakan program tersebut dengan sungguh-sungguh dan meningkatkan etos kerja. Sehingga tujuan utama dari program pengentasan kemiskinan yang sudah lama melanda sebagian masyarakat dapat teratasi. Dan masalah kemiskinan akan dapat berkurang bahkan hilang sama sekali. 

B.  Saran

Masalah social adalah salah satu masalah yang tidak dapat dihindarkan, karena hal ini menyangkut kehidupan khalayak banyak. Dengan adanya kemiskinan, khususnya yang banyak dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia banyak aspek yang harus diperbaiki. Di dalam pembahasan makalah ini, penulis telah memberi contoh cara untuk mengatasi kemiskinan sebagai masalah sosial. Peran pemerintah sangatlah penting dalam tujuan untuk mengatasi kemiskinan, namun upaya pemerintah tidaklah berarti apabila tidak diimbangi oleh etos kerja masyarakat itu sendiri. Maka kerjasma antara pemerintah dan masyarakat ataupun individu haruslah terjalin dengan baik. Sehingga tujuan utama dari program pengentasan kemiskinan yang sudah lama melanda sebagian masyarakat dapat teratasi. Dan masalah kemiskinan akan dapat berkurang bahkan hilang sama sekali.

Selain itu, karena kemiskinan dapat menimbulkan masalah lain seperti rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan, maka perintah juga harus segera mengatasi masalah tersebut. Agar masyarakat miskin tidak merasa terus-terusan sengasara. Dan diharapkan dengan adanya peningkatan kesehatan dan pendidikan, masyarakat miskin mampu meningkatkan taraf hidupnya sendiri dan mampu bangkit dari kemiskinan.


Minggu, 29 Maret 2015

FAKTA SEBAGAI UNSUR PENALARAN ILMIAH

FAKTA SEBAGAI UNSUR PENALARAN ILMIAH

PENGERTIAN PENALARAN MENURUT PARA AHLI
·         Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui
·         Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
·         Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.

FAKTA DAN PROPOSISI
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta dan bukti-bukti untuk menarik kesimpulan. Sehingga dapat diketahui bahwa unsur dasar penalaran adalah fakta. Suatu pemikiran bisa disebut ilmiah apabila terdapat fakta di dalamnya.
Fakta sebagai unsur dasar penalaran memiliki jumlah yang tidak terbatas. Karena itu, untuk memudahkan pemahaman perlu dibuat klasifikasi fakta. Dalam membuat klasifikasi fakta diperlukan pengetahuan mengenai fakta yang berhubungan karena klasifikasi berarti mengelompokkan fakta-fakta ke dalam suatu hubungan yang logis berdasarkan suatu sistem.
Selain fakta, proposisi juga merupakan unsur yang penting dalam penalaran. Proposisi adalah ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Dengan kata lain proposisi adalah pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau ditolak karena kesalahannya. Contohnya sebagai berikut:
1.      Bola itu bentuknya bulat.
2.      Ibu kota Jawa Tengah adalah Bandung
Kalimat pertama merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan, kalimat kedua merupakan pernyataan yang dapat ditolak karena kesalahannya.

PROSES PENALARAN
Proses penalaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses penalaran induktif dan proses penalaran deduktif. Penalaran ilmiah merupakan perpaduan kedua proses itu.

EVIDENSI
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Kita mungkin mengartikannya sebagai “cara bagaimana kenyataan hadir” atau perwujudan dari ada bagi akal”. Misal Mr.A mengatakan “Dengan pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo”, apa komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan “fakta yang menarik”. Kita akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Tentu saja reaksi kita tidak dapat dilukiskan sebagai “kepastian”, Tentu saja kemungkinan untuk benar tidak dapat di kesampingkan, bahwa dugaan ngawur atau ngasal telah menyatakan jumlah yang persis. Tetapi tidak terlalu sulit bagi kita untuk menangguhkan persetujuan kita mengapa ? Karena evidensi memadai untuk menjamin persetujuan jelaslah tidak ada. Kenyataannya tidak ada dalam persetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Sebaliknya, kalau seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, “Ada tiga jendela di dalam ruang ini,” persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.
Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

INFERENSI & IMPLIKASI

PENGERTIAN INFERENSI MENURUT PARA AHLI
Interferensi
·         Alwasilah (1985:131) mengetengahkan pengertian interferensi berdasarkan rumusan Hartman dan Stonk bahwa interferensi merupakan kekeliruan yang disebabkan oleh adanya kecenderungan membiasakan pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain mencakup pengucapan satuan bunyi, tata bahasa, dan kosakata.
·         Jendra (1991:109) mengemukakan bahwa interferensi meliputi berbagai aspek kebahasaan, bisa menyerap dalam bidang tata bunyi (fonologi), tata bentukan kata (morfologi), tata kalimat (sintaksis), kosakata (leksikon), dan tata makna (semantik) (Suwito,1985:55).
·         Interferensi, menurut Nababan (1984), merupakan kekeliruan yang terjadi sebagai akibat terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa ibu atau dialek ke dalam bahasa atau dialek kedua.
·         Chaer dan Agustina (1995: 168) mengemukakan bahwa interferensi adalah peristiwa penyimpangan norma dari salah satu bahasa atau lebih.

Interferensi Dalam Bentuk Kalimat
Interferensi dalam bidang ini jarang terjadi. Hal ini memang perlu dihindari karena pola struktur merupakan ciri utama kemandirian sesuatu bahasa. Misalnya, Rumahnya ayahnya Ali yang besar sendiri di kampung itu, atau Makanan itu telah dimakan oleh saya, atau Hal itu saya telah katakan kepadamu kemarin. Bentuk tersebut merupakan bentuk interferensi karena sebenarnya ada padanan bentuk tersebut yang dianggap lebih gramatikal yaitu: Rumah ayah Ali yang besar di kampung ini, Makanan itu telah saya makan, dan Hal itu telah saya katakan kepadamu kemarin.Terjadinya penyimpangan tersebut disebabkan karena ada padanan konteks dari bahasa donor, misalnya: Omahe bapake Ali sing gedhe dhewe ing kampung iku, dan seterusnya.

Interferensi Semantik
Berdasarkan bahasa resipien (penyerap) interferensi semantis dapat dibedakan menjadi, Jika interferensi terjadi karena bahasa resipien menyerap konsep kultural beserta namanya dari bahasa lain, yang disebut sebagai perluasan (ekspansif). Contohnya kata demokrasi, politik, revolusi yang berasal dari bahasa Yunani-Latin.
Yang perlu mendapat perhatian, interferensi harus dibedakan dengan alih kode dan campur kode. Alih kode menurut Chaer dan Agustina (1995:158) adalah peristiwa penggantian bahasa atau ragam bahasa oleh seorang penutur karena adanya sebab-sebab tertentu, dan dilakukan dengan sengaja. Sementara itu, campur kode adalah pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling  memasukkan unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten. Interferensi merupakan topik dalam sosiolinguistik yang terjadi sebagai akibat pemakaian dua bahasa atau lebih secara bergantian oleh seorang dwibahasawan, yaitu penutur yang mengenal lebih dari satu  bahasa. Penyebab  terjadinya interferensi adalah kemampuan penutur dalam menggunakan bahasa tertentu sehingga dipengaruhi oleh bahasa lain (Chaer,1995:158). Biasanya interferensi terjadi dalam penggunaan bahasa kedua, dan yang menginterferensi adalah bahasa pertama atau bahasa ibu.

Pengertian Implikasi
Perhatikan pernyataan berikut ini: “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”, jadi, bila kita tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa hangat. Karena itu akan sama artinya jika kalimat di atas kita tulis sebagai:
“Bila matahari bersinar, udara terasa hangat”.
”Sepanjang waktu matahari bersinar, udara terasa hangat”.
“Matahari bersinar  berimplikasi udara terasa hangat”.
“Matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara tersebut hangat adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar atau matahari bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat.
Sedangkan untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi matahari bersinar. Karena udara dapat menjadi hangat hanya bila matahari bersinar.

CARA MENGUJI DATA, FAKTA DAN AUTORITAS
Cara Menguji Data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1.      Observasi
2.      Kesaksian
3.      Autoritas

Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.      Konsistensi
2.      Koherensi

Cara Menguji Autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1.      Tidak mengandung prasangka
2.      Pengalaman dan pendidikan autoritas
3.      Kemashuran dan prestise
4.      Koherensi dengan kemajuan

Sumber :   
http://www.trigonalworld.com/2013/09/penalaran.html

http://teguhberindra.blogspot.com/2014/03/penalaran.html