Perilaku Konsumen dalam Menentukan
Keputusan Pembelian untuk Produk Sepatu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perilaku konsumen
adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual
rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Disini
perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian pada suatu produk
sepatu. Konsumen dalam menentukan keputusan dalam pembelian ada beberapa proses
yang mendasari pengambilan keputusan yaitu :
1.
Pengenalan masalah (problem recognition)
konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapinya. Tanpa ada pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat
menentukan suatu produk yang akan dibeli kali ini produk sepatu.
2.
Pencarian informasi (information scure)
setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari
informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian
informasi. Pencarian informasi dapat berasal dalam memori (internal) dan
berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal)
3.
Mengevaluasi alternatif (alternative
evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan
mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.
Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen
akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara
membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama
dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.
Evaluasi pasca pembelian (post-purchase
evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya
berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan
harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa
depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak
sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di
masa depan.
Factor-faktor
yang mempengarui Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses
pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi
(motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi
(perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
3. Pembentukan
sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang
yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi
(integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan
respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk
membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak
membeli produk tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Penulis ingin mencari
tahu perilaku konsumen dalam melakukan suatu keputusan pembelian pada produk
sepatu.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan yang
ingin dicapai:
1.
Untuk mengetahui apa yang mempengarui
dalam keputusan pembelian suatu produk sepatu.
2.
Untuk mengetahui factor apa saja yang
menpengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian suatu produk
sepatu.
D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan
penulis yaitu:
1.
Metode searching ialah metode yang
pengambilan data dan bahan dalam penulisan dilakukan dengan cara mencari dari
suatu search engine pada internet.
2.
Metode deskrifsi ialah penulis
menjelaskan suatu masalah pada bab pembahasan yang berisikan masalah yang ingin
di ketahui.
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara teori konsumen
melalui seluruh lima tahap pada tiap pembelian. Tapi pada pembelian rutin,
konsumen terkadang melewatkan atau membalik beberapa tahap itu. Seorang wanita
yang kadang membeli pasta gigi merek yang biasa digunakannya akan mengenali
kebutuhan tetapi dia akan bergerak langsung ke proses pembelian, dengan
melewatkan pencarian informasi dan mengevaluasi alternatif. Pertimbangan yang
muncul pada saat konsumen menghadapi situasi pembelian baru bisa bersifat
kompleks.
Pengenalan
Kebutuhan
Proses pembelian
bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali
permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan
aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh
stimulus internal ketika salah satu kebutuhan normal-lapar, haus, seks, naik ke
tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong.
Pencarian
Informasi
Konsumen yang tergerak
mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika
dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam
jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan
kebutuhan itu kedalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang
berhubungan dengan kebutuhan itu.
Pengevaluasian
Alternatif
Kita telah mempejari
cara konsumen menghasilkan informasi yang menghasilkan sekumpulan merek-merek
yang akhirnya dipilih. Bagaimana cara konsumen memilih dari alternatif merek
yang ada? Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif-yakni, cara
konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagaipilihan merek.
Sayangnya, konsumen tidak melakukan satu evaluasi secara tunggal dan sederhana,
tetapi konsumen mungkin melakukan beberapa proses avaluasi.
Keputusan
Pembeli
Di tahap
pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan
(niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek
yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertamaadalah sikap orang lain. Jika
suami Anna Flores sangat merasa Anna harus membeli kamera yang harganya paling
murah, maka kesempatan Anna membeli kamera mahal akan berkurang.
Perilaku
Setelah Pembelian
Pekerjaan pemasar tidak
hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan
merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang
penting diperhatikan oleh pemasar. Apa yang menentukan pembeli puas atau tidak
puas terhadap pembeliannya? Jawabnya terletak pada hubungan antara harapan
konsumen dan kinerja produk uang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan
konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen
terpuaskan, jikamelebihi harapannya, maka konsumen akan merasa sangat senang.
Factor-faktor
yang mempengarui Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses
pembuatan keputusan pembelian:
1.
Motivasi (motivation) merupakan suatu
dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Persepsi (perception) merupakan hasil
pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya
berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.
Pembentukan sikap (attitude formation)
merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap
suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.
Integrasi (integration) merupakan
kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang
diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan
tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut
BAB III
PEMBAHASAN
Suatu
keputusan dalam membuat keputusan pembelian dalam suatu produk sepatu ada
beberapa yang sering ada pada diri konsumen sebelum melakukan pembelian pada
produk sepatu yaitu:
1.
Pengenalan Kebutuhan, disini konsumen
mengenali sebuah kebutuhan yang ingin dia capai disini konsumen difokuskan
kepada suatu produk sepatu. Disini konsumen akan mencari sepatu jenis apa dan
model apa yang ia butuhkan.
2.
Pencarian informasi, disini konsumen
akan mencari informasi yang bersifat komersial yaitu dari iklan maupun dari
pihak teman sang calon konsumen. Disini konsumen akan mencari tahu informasi
tentang produk sepatu tertentu dan yang mana yang memiliki kualitas baik dan
tahan lama disini juga konsumen akan mencari tahu informasi tentang harga
produk sepatu tersebut. Dan mencari tahu informasi tentang jenis dan model yang
sedang trend dipasaran, disini konsumen akan mencari tahu informasi yang sangat
akurat.
2.
3.
Pengevaluasian alternative disini
konsumen akan mencari merek merek alternative jika merek yang pihak konsumen
ingin kan memiliki harga yang cukup tinggi dan tidak cukup dengan keuangan
konsumen disini biasanya konsumen akan mencari merek-merek alternative merek yang
sama persis dengan jenis dan bentuk yang konsumen inginkan, jika keuangan tidak
memadai.
4.
Keputusan pembelian setelah proses yang
sebelumnya sudah dilakukan konsumen dalam mencari produk sepatu yang diingikan
disinilah keputusnya dalam hal membeli produk sepatu tersebut dengan
klasifikasi merek-merek yang sudah di cari tahu dan informasi harganya.
5.
Perilaku setelah pembelian disini
konsumen akan merasakan kepuasan jika produk sepatu yang ia beli sangat
memuaskan dan memiliki kinerja yang baik pada produk sepatu tersebut, misalnya
awet tahan lama, kuat, dll.
Selain itu keputusan
konsumen kadang dipengarui sebuah motivasi untuk membeli suatu produk sepatu
tersebut, dan ada juga dorongan dari pihak eksternal atau pihak teman yang
sudah merasakan produk sepatu tersebut jika informasi tidak diingin maka
keputusan pembelian akan sedikit tergangu karena keputusan pembelian
BAB IV
KESIMPULAN
Disini penulis dapat
memberikan sebuah kesimpulan bahwah sebuah keputusan dalam pembelian suatu
produk sepatu sangat bergantung pada kebutuhan dan sumber informasi dan pihak
external maupun internal juga sangat berpengaruh dalam hal keputusan pembelian
produk sepatu tersebut disini akan menjadi keputusan yang sangat sulit karena
ada nya promosi dan diskon yang sangat tinggi dan tuntutan kebutuhan atau trend
tentang produk sepatu selepas itu pihak eksternal juga mampu menpengarui
pembelian dari informasi yang diberikan setelah pemakaian produk sepatu merek
tertentu disini juga konsumen sebelum melakukan keputusan dalam membeli suatu
produk sepatu juga ada alternative yang dapat ia pilih yaitu merek-merek yang
lain yang sama bentuk dan jenis yang diinginkan jika keuangan kurrang mencukupi
untuk membeli salah satu merek yang di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://eprints.upnjatim.ac.id/603/
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
·
http://www.smakristencilacap.com/arti-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran/proses-pengambilan-keputusan-pembelian-konsumen/Description:
Perilaku Konsumen dalam Menentukan Keputusan Pembelian untuk Produk Sepatu
Rating: 4.5 Reviewer: Dandy Cru - ItemReviewed:Perilaku Konsumen dalam
Menentukan Keputusan Pembelian untuk Produk Sepatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar